Tuesday, November 16, 2010

Ipin itu Aslinya Nakal

Masih zaman ga sih serial bodoh asal Malaysia berjudul UPIN DAN IPIN?
Oke gue akan fokus menceritakan sisi terdalam Ipin saja. Apakah itu? apa dia telah mencuri rambutan di depan rumah gue? Apa dia mecahin kaca rumah gue atu bahkan lebih parahnya merenggut keperawanan gue? -_- Oh yang terakhir itu sangat tidak mungkin gue lakukan dengan bocah ingusan seperti ini hahaha.
Percayakah kalo gue bilang si Ipin itu penipu? mungkin kalo di TV boleh lah kelihatan polos, lucu dan apa adanya. Tapiiiiii, dia tentu punya sisi negatif. Maka inilah yang akan gue kupas sedalam-dalamnya betapa bejadnya kelakuan si Ipin ini.
Di suatu malam yang dingin, beberapa tahun yang lalu. Seseorang yang bernama Ipin (Aslinya Arifin, hanya saja dia sok imut) datang ke rumah. Menurut kabar angin yang gue dengar waktu itu dia akan membicarakan perihal bisnis dengan bokap gue. Ada kali yah dalam seminggu itu dia dateng 2 atau 3 kali mah. Menurut gue, kalau dilihat dari kacamata seorang anak SMP dulu sih gaya bicaranya amat meyakinkan. Ibarat kata dia itu pandai merangkai kata penuh rayuan gombal yang asli sangat tak terlihat ada gelagat aneh barang sepatah katapun.
Di minggu berikutnya si Ipin itu ga lupa bawa objek bisnis mereka berupa setumpuk buku pelajaran SMP dan SMA. Selanjutnya tuh buku akan disalurkan ke beberapa sekolah yang berada dibawah naungan yayasan milik Ua gue. Sebagai jaminan bahwa seakan bisnis itu "beneran" si Ipin juga ga lupa tuh bawa motor Smash yang dulu memang lagi digandrungi oleh masyarakat saat itu. Jadilah saat itu bokap gue punya 2 motor di rumah.
In the matter of fact, my father is not type of guy who easily trust people on the first meeting or even if somebody makes first impression. Tapi, emang dasar harus terjadi kasus ini. Dengan mudahnya bokap gue menyerahkan uang yang sedikit agak banyak (nominal tak disebutkan demi kepentingan pribadi). Mungkin uangnya cukup lah buat beli laptop 2 biji mah.
Daaaaaaaan, kelicikan Ipin-pun tercium. Suatu hari datanglah sekelompok orang berwajah seram lengkap dengan gaya preman dan rambut gondrong ke kediaman gue di kawasan Beverly Hills(Pamoyanan). Sumber (nyokap gue) menyebutkan bahwa orang-orang tersebut merupakan debt collector yang menagih uang pelunasan motor yang dijadikan jaminan. Ternyata itu motor sengaja ditaro di rumah gue supaya dia ga usah bayar tagihan dan malah dapat duit hasil ngebacot di depan bokap gue. Sungguh si Ipin itu bejad mamen. Dan memang, sejak debt collector itu datang menyambangi rumah gue si Ipin tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Dihubungi juga ga bisa, bahkan sampai kabur dari rumahnya.
Waktu si debt collector itu sering datang gue selalu ga ada di rumah karena kewajiban menuntut ilmu. Hanya nyokap-lah saksi dari sangarnya si penagih utang tersebut. Pernah suatu kali terjadi perdebatan yang berujung pertumpahan air mata diantara mereka.
"Bu, saya minta motornya segera dilunasi. Kalau ga saya laporkan ke polisi!" katanya dengan nada mengancam.
"Ya, bapak dateng aja ke orang yang belinya. Atau ga ntar bapak datengnya pas suami saya ada di rumah aja, hari sabtu," ujar nyokap santai.
 Beberapa hari kemudian mereka datang lagi, tapi ga sesuai perjanjian. Mereka malah datang di hari kerja yang jelaslah waktu bokap gue ga ada dan tentu harus nyokap lagi-lah yang bersilat lidah dengan si lelaki-lelaki sok keker itu.
"MANA JANJINYA BU? DASAR IBU PENIPU!" 
"SIAPA DISINI YANG PENIPU? BAPAK JANGAN SEENAKNYA NUDUH SAYA PENIPU YA! SAYA JUGA KETIPU !" nyokap nangis saking keselnya, lagian karena ngerasa malu jadi pusat perhatian tetangga-tetangga yang isi kepalanya penuh dengan 5W+1H.
Karena merasa tertipu, bokap memutuskan untuk menghubungi pak Tri, sohibnya yang polisi untuk selanjutnya memperkarakan kasus ini. Dan atas saran pak Tri ini jugalah tuh motor akhirnya dibawa ke kantor polisi supaya ga ada debt collector yang datang-datang lagi ke rumah.
Karena ketidakpuasan tingkat tinggi, debt collector bermental baja dengan PDnya datang lagi ke rumah gue.
"Sini deh bu, daripada repot mending motornya saya bawa aja."
"Ambil aja sendiri ke Polsek Bogor,"nyokap tersenyum puas.
"Yah, si ibu gimana sih? panjang kan urusannya kalo sampai ke polisi segala. Aaaah,"akhirnya rombongan debt collector-pun bergegas meninggalkan rumah gue dengan perasaan kecewa yang amat dalam dan mungkin membekas.
***
Karena merasa belum ada pencerahan, akhirnya bokap memutuskan untuk menanyakan keberadaan si Ipin kepada seorang teman yang punya mata bathin. Kabarnya, menurut hasil penerawangan beliau si Ipin sedang bersembunyi di daerah yang banyak pohon kelapanya (kalau ga salah). Disitu aja gue langsung berpikir bahwa "apakah dia sedang spend a long vacation di pulau pribadi dengan menipu dan menggandakan uangnya jadi 9 milyar?". Wow, tau gitu gue ikut mas.
Singkat cerita setelah beberapa bulan pelacakan oleh tim polisi si Ipin ketemu juga. Mungkin karena duit 9 Milyarnya abis buat foya-foya sama cewek nakal yang rawwwr di pulau pribadi, jadi dia memutuskan untuk kembali pulang.
Ada 2 metode penangkapan gembong penipuan ini, yang pertama dilakukan oleh polisi yang gue ga tau lah namanya siapa, sebut saja Vijay. Suatu malam dia datang sebagai seorang polisi tulen dan dengan ramahnya mengetuk pintu rumah orang tuanya Ipin.
"Selamat malam, saya dari kepolisian. Maaf, apakah anda saudara Arifin?"
"Oh, maaf pak bukan. Arifin sedang di luar pak. Coba silakan cari di rumah itu,"sambil nunjuk ngasal karena takut ketauan jati dirinya.
Ah, kurang skill yeuh si bapak Vijay mah. Nih yang bener itu kaya gini nih, ikutin atuh cara canggihnya pa Tri (mungkin dengan keberaniannya, secara pribadi gue ingin memberinya tanda jasa berupa merchandise). Jadi, berkaca dari cara kunonya pak Vijay, pak Tri melakukan terobosan baru.
"PIN, HEI. AYA DI IMAH TEU?" si bapak lantas berteriak seakan akrab dengan si Ipin.
"AYA EUY, NAON YEUH?"Tanpa takut dia menjawabnya dengan lantang karena pikirnya mungkin ini orang tetangganya.
"HEUEUH, KALUAR HEULA GERA. IEU  TEA GENING AYA JANGJI PAN SIA KAMARI KA AING!"
Jengjeng, tertangkaplah dia. Tanpa pikir panjang si Ipin langsung digiring ke kantor polisi oleh pihak berwajib. Pas diinterogasi (diborgol di meja dengan ruangan gelap dan satu sorotan lampu), sialnya dia ga ngaku (mana ada penipu yang ngaku? penjara penuh dong?). Karena kesel dan merasakan kesetiakawanan pada sang sahabat (bokap gue) polisi-polisi itupun ga tanggung-tanggung meninju si Ipin sampai babak belur.
Alkisah, setelah insiden peninjuan si Ipin ini, malemnya pak Vijay yang terlalu semangat mukulin si Ipin memimpikan sosok si Ipin telah tiada. Kontan si pak Vijay panik dan langsung meluncur ke kantor polisi untuk memastikan bahwa hal ini tak terjadi karena dia belum minta maaf. Untungnya sih, si Ipin punya nyawa lebih.
Tak tahulah dengan kelanjutan kasus ini. Yang jelas karena hubungan kekerabatan, keluarga gue memutuskan untuk mencabut tuntutannya dan menggantinya dengan perjanjian kekeluargaan yang isinya "semua uang yang telah dibawa kabur menjadi hutang dan harus dibayarkan".
Makanya, hati-hati. Jangan mudah percaya sama orang lain, bahkan sodara sekalipun, sekarang kan modus kejahatan itu banyak dan ga ada batasan target mengenai korbannya. Kata bang Napi juga KEJAHATAN TERJADI BUKAN KARENA ADA NIAT DARI PELAKUNYA, TAPI JUGA KARENA ADA KESEMPATAN. BE CAREFUL !

Monday, November 15, 2010

Akibat Pura-pura Tuli

Ababil--ABG Labil--cocok sekali dengan keadaan remaja saat ini. Biasanya fase ini terjadi pada rentang usia 11 tahun hingga 18 tahun. Walaupun sebenarnya banyak juga yang mengalami kedewasaan yang lebih cepat dari biasanya ataupun mungkin memang pada dasarnya sifatnya memang tak banyak menuai kontroversi. Tanda-tanda remaja yang terkategorikan ababil itu banyak, kalau anda berpikir bahwa salah satu dari mereka itu gue mungkin ada benarnya juga.
Sebagian anak remaja menolak untuk disebut ababil. Well, in my opinion, ababil itu ga buruk kok. Justru ini adalah proses yang normal dari kedewasaan seseorang. Ga mau kan disebut "ga normal"?. Ya, terserah masing-masing orang sih mau lihat keberadaan ababil dan artinya dari sisi yang mana. Mau dibilang ganggu atau ga itu ih hak etiap manusia untuk berpendapat. Indonesia kan negara demokrasi yang "katanya" menjunjung tinggi musyawarah dan menghargai pendapat semua masyarakat. Tapi, akan gue yakinkan bahwa gue bukan ababil yang ganggu.
Alkisah sekelompok remaja, mereka sedang berada pada puncak emosi yang amat tinggi dimana mereka akan menghadapi ujian nasional. Mungkin pada saat itu ujian nasional tinggal dihitung dengan minggu. Pastinya saat itu para siswa di seluruh Indonesia, baik yang di kota maupun desa di pelosok sekalipun sedang kalang kabut menunggu hari pertempuran. Salah satu dari sekelompok remaja itu adalah gue, hari itu cuaca agak sedikit mendung. Angin berhembus tak seperti biasanya, suasananya agak sedikit horror. Kala itu gue berencana melepas kepenatan dengan duduk-duduk sejenak di McD Lodaya (Lo Datang harus gaYa--Andro) bersama Marina Trisnanti, Mufti Megah Sari dan Dwi Octaviani, sambil makan tentunya. Kami menghilangkan obrolan seputar pelajaran, kami sengaja meninggalkan dunia pendidikan untuk kesekian kalinya. Karena kami memang tak pernah membuka topik tentang pelajaran di luar jam sekolah. Ah, itu hanya akan membuat kami muak saja. Bayangkan! kami sudah lelah belajar berjam-jam dengan tekanan dan rasa ingin segera mengakhiri semua perjuangan yang kami tempuh selama 3 tahun yang serasa 3 abad jika anda menghabiskannya di sekolah bernama YPHB.
Singkat cerita, semua keluh kesah telah kami ungkapkan, hari sudah mulai sore. Tadinya kami berencana untuk pulang, tapi karena statement yang agak menyesatkan kami mengurungkan niat tersebut.
Setan-setan bergentayangan dan memenuhi gendang telinga kami, bahkan telepon dari mama Marina tak mengurangi semangat setan-setan tersebut untuk sekedar menggoda kami. Bunyinya "Hei, kapan lagi kita main ke Boqer, udah mau ujian gitu, ayolah mar ga usah pulang. Terakhir deh". Setan-setan itu membisikkan kata-kata penuh dosa itu ke dalam gendang telinga, seketika kata-kata itu merasuki otak labil kami lalu diterjemahkan dalam bentuk kata-kata yang terucap begitu saja.
Akhirnya, perdebatan antara setan dan malaikat-pun dimenangkan oleh setan. Perjalanan kami lanjutkan di tengah suasana mendung hebat, sepertinya tak akan lama lagi turun hujan. Kami tetap memaksakan diri melangkahkan kaki menuju pusat perbelanjaan paling hip di kota hujan.
Sebenarnya tak ada kegiatan yang akan kami lakukan disitu, hanya sedikit berjalan-jalan dan memanjakan mata dengan pemandangan segar, lelaki muda yang tampan, baju-baju bagus dan makanan lezat menjadi pemandangan yang lumrah tapi seakan tak henti-hentinya mendatangi mata dan membutakan segalanya (berlebihan tampaknya). Kami langsung menuju lantai paling atas untuk sekedar mengecek film paling hot saat ini kemudian segera bertolak ke arah D'Oryza melewati deretan toko-toko. Kami meluangkan waktu sebentar di Strawberry untuk membeli beberapa aksesoris. Tak lama kemudian PRAAAAAAAAAAAANG, bunyinya menggema dan sungguh mengagetkan. Gue kira itu hanya suara piring yang pecah, tapi ternyata suara kaca yang pecah karena diterpa badai (mungkin namanya hujan lebat dan angin ribut, badai juga boleh lah). Orang-orang panik sekali, termasuk gue. Gue kira ada gempa atau apalah itu, gue takut jadi korban runtuhnya bangunan ini. Karena akan sangat ga lucu ga ikut ujuan karena bencana serupa seperti yang baru-baru ini santer terdengar di beberapa stasiun TV. Yang ada dalam pikiran gue saat itu adalah, bagaimana caranya gue cepet-cepet keluar dari bangunan ini? Sedangkan gue ada di lantai paling atas dan orang-orang berebutan naik eskalator. Sumpah, waktu itu yang gue pikirin cuma ga mau cepet-cepet mati. Sesekali gue istighfar, jaga-jaga aja kan kali aja (amit-amit) this the end of my life. Tapi akhirnya kita sampai di bawah, seenggaknya ga ada di ruangan yang banyak kacanya, walaupun agak ngeri juga liat orang yang berdarah-darah kena pecahan kaca. Legaaaaa rasanya, sensasinya ga kalah lah ama naek roller coaster.
Keputusan kami sungguh salah, benar-benar bodoh bagi kami untuk mempercayai hasutan setan. Tapi apa boleh buat. Kejadian ini biarlah menjadi kenangan yang jadi pelajaran buat semuanya. Jangan pernah ngebantah apa kata orang tua apalagi nyokap. Begini nih hasilnya, haha. Tapi kita bersyukur sih karena kita ga kenapa-kenapa dan pulang dengan selamat sampe hari ini. Walaupun awalnya trauma di minggu pertama.

Friday, November 12, 2010

Why Do 'Everyone' Get Linked to Me? : Cinta Segitiga

Well, pernahkah anda terlibat pada cinta yang soooooo complicated? beberapa mungkin pernah. Hanya saja mereka lebih memilih untuk tutup mulut dibanding sekedar mengeluhkannya lewat twitter beriringan dengan orang-orang setipe lainnya. Tak seperti Nathalie--nama disamarkan/bukan nama sebenarnya--perempuan yang satu ini tentu bukan orang setipe kaya gue yang sukanya ngeluh via twitter bahkan hanya untuk sekedar ngasih kabar dan kepastian bahwa gue akan mandi dan tidur. Jangan bayangkan dia orang yang seperti itu, dia itu sangat sibuk. Sejak dulu saat gue pertama kali mengenalnya bahkan.
Ya, walaupun begitu tentu ia juga perempuan biasa yang sungguh butuh dicintai dan haus untuk mencintai. Meskipun sebenarnya mungkin sejauh pandangan gue dia itu terlalu banyak mencintai.
Terus apa hubungannya sama gue? apakah gue punya hak serta daya dan upaya untuk kurang ajar menyebarkan romansa cinta si Nathalie?. Selain karena memang orang itu sebenarnya maksa-maksa buat kisahnya diangkat ke postingan blog gue, semua lelaki nakal yang tega menyakitinya terhubung dengan gue. Cinta segitiga-kah?. Oke, kalau emang bisa dikatakan seperti itu ada benarnya juga.
Cinta segitiga itu sebenarnya terjadi sudah sangat lama, mungkin sudah sangat basi untuk diingat. Berawal dari permainan JUJUR-BERANI yang memang sangat hip di jamannya dulu. Di masa SD dimana belum ada Facebook, twitter bahkan handphone-pun masih bisa dihitung dengan jari. Beberapa bocah ingusan yang pasa jamannya memang merasa sudah dewasa yang ingin mencoba bermain cinta, hmm lebih tepatnya BERMAIN dalam arti harfiah ya. Satu-satu harus jujur mengatakan seseorang yang telah berhasil mencuri hati para bocah ingusan itu. Mungkin permainan itu melibatkan 3 sampai 4 orang, Sebut saja mereka itu Brenda, Anabelle, Rosalinne dan termasuk Nathalie. Terciptalah suatu obrolan yang bikin sport jantung siang itu diantara mereka.
"Eh, kamu lagi suka sama siapa? jujur ya." ujar si Brenda iseng.
"Kalau aku lagi suka sama si Jeff." malu-malu si Anabelle-pun ikut bersuara.
"Kayanya aku juga suka sama Jeff deh, hehe." Rosalinne menambahkan.
"Kalau aku suka sama Edmund." si Brenda penyumbang ide-pun ikut menyumbang suara.
"Kalau aku suka sama Sean, dia itu lucu. Aku jadi suka deh." Nathalie lantas bergumam (nada polos).
Semuanya sudah bersuara, rahasia telah terbongkar.
Hingga................waktu berlalu sangat cepat.
Tak terasa ini tahun 2010 dan kami sudah resmi akan lulus SMA. Gue baru mengetahui rahasia Nathalie setelah sekian lama. Sayangnya, hal itu juga berbarengan dengan waktu dimana gue mengetahui bahwa sebenarnya di tahun ini juga si Sean diam-diam mengutarakan perasaannya sama gue meski akhirnya gue menolaknya (bukan karena sok jual mahal, tapi karena gue ga suka sama sikapnya yang kurang dimengerti oleh akal sehat). Tak sadar juga bahwa gue telah melukainya, maafkan aku Sean.
Uh, unlucky Nathalie. Ternyata Sean lebih memilih gue, perempuan yang sama sekali tak punya perasaan padanya dibandingkan Nathalie yang jelas-jelas 'pernah' menjadi pengagum rahasianya.
Im so sorry Nathalie, Sean as well.

Sunday, November 7, 2010

Whats on My Dream

Mimpi, adalah kegiatan yang dilakukan di alam bawah sadar kita. Singkatnya kita ga bisa ngatur mimpi kita begitu saja, its just happen. Disinyalir ada banyak mimpi di dunia ini, tapi bisa dikelompokkan ke dalam 3 jenis mimpi, yakni mimpi indah, mimpi buruk dan mimpi basah (oke yang terakhir itu mimpi spesial bagi para makhluk dari Mars alias cowok-cowok). Tapi mimpi itu bisa dimanipulasi juga sih, misalnya kalo kita emang lagi mikirin sesuatu sampai jungkir balik tiap hari, kemungkinan pas malemnya kita bakal mimpiin hal itu (ini yang istilahnya dikenal sebagai kesengsem). Dunia mimpi itu memang menarik, itulah sebabnya sampai dibikin film Inception yang asli ceritanya ga gue mengerti sama sekali, karena memang gue belum nonton filmnya. Mungkin suatu saat nanti akan ada cabang ilmu baru dreamology yang mengkhususkan diri menyelami dunia mimpi, atau memang sudah ada hanya saja gue gatau? tapi kalau yang menyingkap tabir mimpi itu sih belum bisa dimasukkan dalam cabang ilmu dreamology, karena itu belum ada penelitiannya.
I dont know why, akhir-akhir ini gue sering banget mimpi aneh (mungkin terkadang masuk kategori mimpi buruk tapi bisa juga mimpi indah). Memang tak jarang gue memanipulasi mimpi gue sendiri, kaya sering banget dengan sengaja memikirkan sesuatu biar mimpiin hal yang sama. Walaupun ibu gue bilang berdoa sebelum tidur biar ga mimpi aneh-aneh, tapi tetap aja mimpi aneh. Apa mimpi itu terjadi sesuai karakter orang itu sendiri? misalnya kalau orangnya aneh dia suka mimpi aneh, kalo orangnya indah (baik tubuh maupun wajah atau bahkan budi pekertinya) dia bakal banyak mengalami mimpi indah. Entahlah....
Gue pernah mimpi nikah sama Logan Lerman (ini adalah salah satu contoh mimpi yang dimanipulasi sama gue). Jadi ceritanya gue itu sekarang lagi ngefans banget sama dia bukn mengagumi aktingnya tapi wajahnya uhwooooow HE'S DEFINITELY HOT AND TOTALLY HANDSOME. Kaya malaikat yang menyirami hidup gue yang haus akan wajah ganteng. Dan entah kapan gue memimpikan menikah sama dia, lupa sih jalan cerita aslinya kaya gimana, tapi yang pasti mimpinya indaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah banget. Dan gue selalu berharap itu akan menjadi kenyataan. Walaupun mungkin gue akan jadi target pembunuhan para fans Logan Lerman.
Mimpi terburuk pernah gue alami dulu banget, saking buruknya sampai gue ga pernah lupa sama mimpi ini. Alkisah di mimpi itu tiba-tiba halaman belakang rumah paman gue (ahelah paman) berubah jadi sebuah bukit, padahal aslinya mah kebon. Gue dan keluarga gue lengkap ceritanya mau pergi entah kemana, tapi pas sampe ke bukit dadakan itu tiba-tiba gue ditinggalin begitu aja. Dan anehnya ga ada siapa-siapa lagi, bayangin gue cuma sendiri disitu. Gimana ga serem coba? tapi sih untungnya gue bangunnya biasa aja ga kaya di sinetron yang bangun dengan gelisah sambil bermandikan peluh dan teriak "TIDAAAAAAAAAK!".
Well, no matter what will happen when you are sleeping or even what you do on your dream, hanya doa yang tuluslah yang mampu melindungi lo, jangan sampai Spongebob masuk dan mngacaukan mimpi lo. Ya, pasrahkanlah semuanya kepada Allah SWT.
SELAMAT BERMIMPI :) GOOD NITE......

Wednesday, November 3, 2010

L.O.V.E is C.I.N.T.A

Oke gue ga akan menceritakan kisah cinta yang pilu dan tragis kok, I just will share some love stories, and I wanna tell from the other side of love itself actually. Cerita cinta yang asli bakal bikin kalian akan memutar otak untuk berpikir. Some are my lovelife, but dont ever u think about when I was dating with a boy haha.
Here we go...
1. My First Love. Percayakah kalau gue bilang cinta pertama gue itu waktu TK, not a real love actually. You know maybe I just adore him so much until I thought its love. Ya namanya juga anak kecil. Gue nyebut itu cinta pertama karena itulah disaat gue pertama kalinya merasakan yang namanya mengagumi lawan jenis. Senang rasanya satahun duduk berdekatan dengan Haris sang pujaan hati. Dan memang sebenarnya cinta itu tak berbalas sama sekali, kan cuma berani lihat-lihatan hihihi. About several months ago I met him again, he is not handsome anymore hahaha.
2. My funny love story came from my Elementary School Years. Waktu itu gue sangat mengagumi ****** (yang tahu tak perlu komentar). Ga inget lagi lah persisnya seperti apa sampe segitunya suka sama orang itu. Dia sangat mempesona (dulu) terlebih karena memang fansnya ada dimana-mana, mungkin kalo ada fan-base nya gue yang akan menjadi ketua yang tugasnya mengkoordinir jadwal kencan dengannya. Semua tentang orang ini gue perhatikan dalam-dalam. Setiap gerak-geriknya gue kunci rapat-rapat dalam memori otak gue, I cant find the key until today I never forget every single moment with him hahahaha. Disaat itu juga untuk pertama kalinya merasakan konyolnya cemburu kepada setiap wanita yang ia dekati. Sadisnya, gue tidak pernah mendapat kesempatan duduk sama dia sampai akhirnya ulangan umum kelas 4-pun dimulai......and story goes, yippeeey I got that chance ! Betapa senangyaaaa...Dan tahukah apa yang terjadi? selama duduk sama dia Oh my God rasanya wajah ini ingin meledak, mungkin semerah buah strawberry saking malunya atau mungkin karena jantung ini berdebar-debar? tak tahu lah. 3 hari itu ulangan benar-benar ga kontrol ! setiap saat rasanya ingin menatap matanya tapi gue benar-benar ga kuasa untu melakukannya (mau gerak dikit aja salting jadinya). Wajar aja nilai gue jeblok tuh karena efek "TAK KUASA MENAHAN RASA SUKA YANG TENGAH BERSEMI DIDALAM DADA". Beberapa tahun kemudian waktu kami sudah dewasa, atau tepatnya beranjak dewasa. Gue mengatakan dengan sejujurnya tentang perasaan gue yang tidak terkatakan di masa lalu. Dan tahukah kalian apa yang dia katakan?
"Oh, gue udah tau kok sar, gue tau dari sorot mata lo kalo ngeliat gue sama gerakan lo di depan gue?'
Oh God, I wanna hide myself !
3. Love could make u cry. Ini bukan kisah cinta gue sih, gue mendengarnya dari nyokap. Jadi waktu beliau rapat di SMPN 13 Bogor, tempat dimana adik gue sekolah saat ini, beliau mendengar cerita ini dari guru BK. Alkisah, seorang wanita sebut saja Marimar, ia baru saja duduk di bangku kelas 9, mungkin baru 3 bulan lah. Ia berniat untuk mengencani bocah ingusan berusia 2 tahun lebih muda bernama Fernando yang kasarnya disebut brondong manis lah (konon si Marimar memang sengaja mencari mangsa yang baru meletek, ganteng dan tentu saja masih polos jadi dia bisa dengan leluasa membentuk karakter si anak ini). Nah, baru beberapa minggu merajut kisah kasih, nasib malang menghampiri dua sejoli yang sedang dimabuk asmara ini. Suatu hari guru BK mendapati Marimar dan Fernando sedang asyik memadu kasih dan parahnya lagi sambil tak ragu mengumbar kemesraan di depan publik layaknya dua ekor merpati. Singkat cerita, setelah diceramahi panjang lebar oleh si guru BK penyelamat moral bocah ingusan akhirnya Marimar-pun menyadari kesalahannya. Dia kemudian langsung memutuskan jalinan percintaannya dengan Fernando dengan alasan yang asli sedikit basi bagi anak jaman sekarang "kamu belajar aja dulu yah, kamu masih kecil". Uh salam perpisahan itu ternyata berujung tragis, Tenang bukan adegan bunuh diri kok. Jadi setelah Marimar say good bye to him, Fernando dengan polosnya menangisi kepergian kekasihnya tersebut. Dan ga tanggung-tanggung nangisnya sambil kokosodan *duduk sambil ngejetin kaki*. Uhwoooow, sungguh sangat dramatis bukan?
Pada intinya cinta itu bisa bikin kalian senang, sedih, terbang ke awan, jatuh ke perut bumi atau pun sekedar nangis kokosodan. Spread the love wherever you go !

Monday, November 1, 2010

Telat Pulang

Orang tua pasti khawatir jika salah satu dari putra dan putrinya mengalami sindrom "keasyikan main hingga telat pulang". Dan mungkin gue pun akan melakukan hal yang sama. Sebenernya risih ya kalo dikhawatirin kaya begitu, pasti kita berdalih "please deh gue udah gede kali ga usah di cari lagi, ntar juga gue pasti pulang ke rumah". Tapi ga gitu sih yang dirasakan orang tua. Mereka pasti cemas dan mungkin rasanya  kaya mau guling-gulingan di atas beling saking belum mendapat kabar barang kabar angin-pun dari buah hati mereka.
Percaya deh, apa yang kita sebelin dari orang tua sekarang pasti akan kita lakukan juga di saat kita benar-benar merasakannya juga.Well, kaya kejadian yang terjadi beberapa hari yang lalu. Yang ngalamin sih bukan gue, tapi ini mau tidak mau agak berkaitan dengan keluarga gue. Bgini ceritanya...
Sabtu siang tanggal 30 Oktober 2010, adik gue yang baru duduk di bangku SMP membawa serta seorang temannya. Gue gatau namanya, oke sebut saja Mawar (Oh my God mirip korban perkosaan dong?) Umm, sebut saja Belinda. Gue ga terlalu merhatiin ini anak, ngapain juga? Im not a detective. Yes, singkat cerita jam 15:30 gue menyalakan Televisi dan asyik menonton Glee, baru saja 5 menit tiba-tiba PLN memutus aliran listrik (Whoooa) dan ternyata Belinda masih nongkrong di depan rumah. Gila ga tuh, main di rumah orang sampe lama banget -__-.
Tibalah saatnya dimana nyokap gue merasa ada yang tidak beres dengan anak ini, akhirnya nyokap nanya sama dia "Bel, udah jam segini kok belum pulang?" ujar nyokap dengan raut wajah yang kebingungan.
"Mau nginep tante" Belinda buru-buru mengklarifikasi.
"Oh, udah bilang sama mamanya?"
"Udah kok"
"Oh yaudah, takutnya belum bilang", obrolan singkat-pun ditutup.
Nah, keadaan Ciranjang RT 01/03 sangat aman terkendali walaupun tidak tersedianya pasokan listrik malam itu hingga akhirnya datanglah sebuah mobil sedan berwarna biru yang melaju pelan di tengah kegelapan. Kebetulan gue dan nyokap lagi menengok keadaan di luar rumah kala itu, kira-kira pukul 20:00. Walaupun bukan paranormal, atau keturunan paranormal atau apapun itu entah kenapa gue merasakan aura negatif dari mobil itu. Tapi karena gue pikir mobil itu belum pernah lewat ke rumah sebelumnya.
Ga sampai 6 menit hingga akhirnya gue mendengar suara bentakan dari luar rumah.
"EMANG KALO ADA APA-APA SAMA ANAK SAYA IBU MAU TANGGUNG JAWAB? HAH!"
Sebagai warga yang baik gue merasa privacy gue terganggu dong dengan suara yang ga jelas asal-usulnya. Tapi kayanya alasan gue keluar itu karena gue orang Indonesia, suka liat kan di TV kalo ada insiden apapun itu pasti banyak warga yang nonton. Emang naluri ke-Indonesia-an gue sangat kental bahkan untuk hal sekecil ini.
Samar-samar juga gue mendengar suara tetangga gue yang anaknya juga ikut main sama adik gue karena satu kelas juga sama si Belinda ini. Suaranya seperti tertekan, kaya mau disandera mafia gitu.
Trus gue laporan aja sama nyokap soalnya gue punya feeling ada yang ga beres sama si Belinda. Kayanya dia dicariin sama orang tuanya. Buru-buru lah nyokap gue keluar dan nemuin orang-orang asing nan sedeng itu. Benar saja, si bapak yang tak lain merupakan ayah dari makhkluk bernama Belinda itu memang lagi membujuk anaknya pulang sambil memarahi si tetangga gue.
Negosiasi pun terjadi antara ibu Belinda, nyokap dan tetangga gue. Negosiasi yang berlangsung alot. Karena si Belinda tetap mau tinggal tapi ibu dan ayahnya tetap memaksa pergi. Ada lucunya juga sih, mirip adegan sinetron di TV gitu lah.
"Ayo atuh kamu teh pulang aja! lagian main ga sms dulu"
"TADI TEH AKU KAN UDAH SMS, DASAR BOGA INDUNG BAPAK TEH BEGO! EMANG AKU TEH ANAK KECIL APA DICARIIN?"
Ah pokoknya pusing lah kalo diketik satu-satu dialognya. Butuh banyak sensor disana sini lah, pokoknya intinya si Belinda tetap nginep dan orang tuanya pulang. Walhasil banyak banget geng-geng dadakan muncul di sekitar rumah gue. Tapi untungnya malam itu terasa damai walau tanpa listrik sekalipun. Membuktikan kalo listrik itu bukan segalanya, asal ada cinta dan kasih sayang serta kedamaian pasti akan selalu terasa indah.
Buat adik-adik DON'T TRY THIS AT HOME yaaaaa :)

Sunday, October 24, 2010

I'd Lie for Logan Lerman :)

Tahu siapa dia?
Ganteng banget ya? Mungkin bagi anda yang mengenal saya cukup dekat mengenalnya juga sebagai suami khayalan saya. Logan Lerman gantengnya ampun-ampunan, Ya Allah terima kasih Engkau telah menciptakan wajah super gantengnya, tapi sesungguhnya dia terlalu menggoda untuk sekedar dipandangi. Menciumnya pasti akan sangat menyenangkan.
Logan dikenal (sama gue tepatnya) lewat film Percy Jackson & The Olympian: The Lightning Thief. Dengan tampang ganteng yang memadai tentu saja dia pasti jadi pemeran utama (andai saya jadi lawan mainnya disini).
Cerita berawal di suatu siang yang cukup menyenangkan di kelas 12 IPA A SMA Plus YPHB, 4 orang remaja yang berada dalam fase stress menghadapi Ujian Nasional ngaso sejenak di tengah keriuhan kelas. Adalah Sarah Sekar Arum, Renita Devi, Fachrijal Agausti dan Mediana Agita Pratiwi, mereka berempat asyik membuka lembar per lembar majalah film, sebut saja Cinemagz (sebenernya memang ini merknya). Sampailah kita pada sebuah obrolan hangat tentang film Percy Jackson yang memang sedang kami baca rsensinya di majalah tersebut. Obrolan kita tak berujung bagai para komentator film yang memuji dan mengkritik film tersebut hingga akhirnya ditemukanlah titik terang untuk menonton film tersebut.
Hari Jumat tiba, hari dimana kita telah berencana untuk menonton film tersebut. Dengan bermodalkan 30 ribu rupiah gue PD dateng ke sekolah karena janji bakal ditambahin sama Ijal. Kelar urusan sekolah, Gue baru tau bahwa pak Zee guru komputer paling gaul seantero Bogor bakal ikut. Ya awalnya sih biasa aja, malah gue agak degdegan juga pas naik angkot. Takut duitnya ga cukup.
Parahnya lagi, gue bolos les demi nonton Percy Jackson. Tadinya gue bikin strategi nih dari rumah. Begini nih strateginya: Bilang sama Marina dkk nitip absen sakit di absen les-----bagaimana dengan nyokap? tenang, gue bilang aja lagi ke rumah temen kerja kelompok biar bokap ga jemput------Terus kalo tempat les telfon ke rumah? yang ini nih yang jadi masalah. Hahaha
Akhirnya nyampe nih ceritanya di Botani Square, langsung deh dengan berat hati ngasih duit yang amat terbatas itu sama Medi yang tugas jadi pembeli tiket. Lanjut ke toilet dan disitu udah ketar ketir sendiri *uang habis, boong sama papa mama, mana mau ujian whooooa*
Dengan perasaan galau dan langkah gontai, kami bertiga berjalan ke arah D'Oryza untuk menemui pa Zee, di atas meja udah ada duit 50 ribuan (jumlahnya pas banget kalo kita berempat dikasih seorang selembar). Deg, disitu ngiler juga liat duit banyak, masalahnya karena tadi kan duit udah ludes bayar tiket nonton.
"Ini buat kalian nonton" kata pa Zee santai.
"Ha?" kami bertatapan, terharu, kaget, senang dan bahkan berharap dapet lebih (oke yang terakhir itu keinginan terselubung salah satu dari kami)
Kami terdiam, terpaku. Akhirnya si bapa inisiatif ngebagiin duit ini sambil berujar "udah, ini buat kalian, susah amat sih" Waw, kata2nya bagai angin dari syurga yang mengantar pesan damai dan menentramkan jiwa termasuk menentramkan isi dompet gue.
"ASYIIIIIIK, GA NYESEL GUE IKUT" (jeritan hati)
***
Oke, semua rencana gue bejalan lancar. Sampai pada saat dimana bokap gue nelfon disaat yang ga tepat. Bayangkan, nelfon waktu gue lagi di studio. Ga tau apa anaknya lagi boong? akhirnya telfonnya gue abaikan saja. Terus pas dirasa tepat gue sms bokap gue bilang kalo gue lagi di toilet tadi. Bokap gue bales kalo gue harus pulang ke rumah nenek gue. Oke, no problemooooo.
Kelar nonton, Medi pulang duluan karena ada les. Dan di luar hujan sangat deras. Akhirnya kita berempat memutuskan untuk FOTOBOX ! Hahahaha kebayang kan gimana kocaknya? muka lusuh abis bohong gue akhirnya tercetak diatas kertas glossy.
Merasa ada yang kurang akhirnya kita datengin deh tempat karaokean. Ya walaupun tuh tempat karaokean ga secanggih Inul Vizta, tapi kan dibayarin jadi ya mau aja deh. Tepat jam setengah 7, waktu dimana gue menyerah akan semua kebohongan ini. Gue memutuskan untuk pulang setelah menyelesaikan tugas utama menghibur para hadirin dengan lagu Take A Bow.
Gue pulang di tengah rintik hujan dan masih menggenggam sisa uang di tangan. Woohoo.... sesampainya tujuan, gue berpura2 seakan tak ada kejadian fantastis apapun hari ini.
Well, aku udah berkorban waktu dan uang untuk kamu. Bahkan harga diri, tenaga dan strategi jitu untuk berbohong demi kamu Logan. Jadi, sudikah kau untuk menikahiku? 

Pengusaha Termuda Asal Bogor

Salah satu sepupu gue yang bernama Baharudin Yusuf--sebut aja Ucup-- (namanya terinspirasi dari nama BJ Habiebie) lahir tahun 2001. Kami sekeluarga berusaha dengan keras untuk memberikan nama terbaik untuknya. Mulai dari nama awalnya yang gue ga inget lagi apa. Dia lahir dalam keadaan yang istimewa, bahkan sampe direbutin tante dan om gue yang ga punya anak cowok.
Tahun 2010 ini, usianya genap 9 tahun, sekarang dia duduk di bangku kelas 4 SDN Batutulis 3. Kelakuan anak yang satu ini bisa dibilang ajaib. Ga kalah lah sama status Joshua si anak ajaib. Dulu dia itu susah banget kalo disuruh pake sendal, mati2an deh kita sekeluarga nyuruh dia pake sendal -_-. Terus sempet juga keukeuh ga mau pake celana dalem (well, walaupun ga keliatan dan ga penting juga nanya dia pake CD apa engga tapi tetep aja ganggu).
Semenjak lahir dia udah diasuh sama nenek dan kakek gue karena ibunya kurang sehat. Dulu dia nempeeeeeel banget sama nenek gue, kalo mau minum susu harus selalu berada di sisi nenek gue. Tapi nenek gue ternyata hanya ditakdirkan menemani kami semua hingga 10 Januari 2007 hari terakhirnya di dunia ini. Jadi si Ucup sekarang diurus sepenuhnya oleh kakek gue.
Emang ga ada bapaknya? ya ada lah, jadi darimana tuh anak kalo ga ada sumbangan sperma dari bapaknya? haha, hanya saja chemistry dia dengan kakek gue sudah terbangun sejak masih bayi, makanya sekarang dikenal sebagai "cucu kesayangan" H.Enjen Zaenudin mantan pengusaha sendal dan pedagang warung kelontong yang sudah bangkrut dengan alasan yang kuran jelas.
Straight to the point deh, kenapa dia gue anugerahkan gelar pengusaha muda? atau lebih tepatnya mendekati penngusaha muda? begini....
Akhir-akhir ini, mungkin 1,5 atau 1 tahun belakangan ini dia punya hobi baru yaitu melihara ayam. Tiap hari dia menyisihkan uang jajannya buat beli ayam di tetangga sebelah rumahnya. Awalnya beli ayam warna-warni seharga seribu perak yang dijajakan pedagang di halaman sekolah. Kan waktu itu lagi booming banget ya. Mungkin dia sangat jatuh cinta dengan hewan vertebrata tersebut. Engga mungkin ga jatuh cinta kan kalau sampe dibawa jalan2 sore?
Ayamnya dirawatnya dengan sepenuh hati, ia berkeliling tiap sore untuk mencari ayamnya yang ia lepas untuk digiring pulang, ia juga yang rutin memberi ayam2nya makanan dan minum.
Tapi perjalanan hidup memang seperti roda yang berputar, kadang diatas kadang juga di bawah. Begitulah hidup seorang anak lelaki bertampang aneh beserta ayam2nya. Pernah suatu hari dia mendapati ayam2nya ludes oleh tangan2 jahil si maling ayam. Tapi ia tak menyerah, rupiah demi rupiah ia kumpulkan lagi demi hobbynya tersebut. Saat ini, ayam betinanya sedang bertelur, tampaknya ia sangat senang mendengar berita ini hahaha. Mungkin ini belum bisa disebut pengusaha muda secara resmi. Tapi bagi saya ia adalah contoh baik bagi generasi muda. Tetaplah berusaha dan jangan menyerah.